18 Oktober 2009
26 September 2009
Masjid Baangkat Wasah
Masjid Baangkat
Mesjid Su'ada atau Mesjid baangkat didirikan oleh Al Allamah Syekh H. Abbas dan Al Allamah Syekh H. Said bin Al Allamah Syekh H. Sa'dudin pada tanggal 28 Zulhijjah 1328 H bersamaan dengan tahun 1908 M yang terletak di desa Wasah Hilir Kecamatan Simpur yang jaraknya +/- 7 km dari kota Kandangan. Masjid ini didirikan di atas tanah wakaf milik Mirun bin Udin dan Asmail bin Abdullah seluas 1047,25 m persegi.
Masjid Baangkat dilihat dari dekat :
Bentuk bangunan induk masjid su'ada yakni persegi empat, bertingkat tiga, mempunyai loteng menutup gawang/puncah dan petala/petaka yang megah. Semua itu memunyai makna tertentu sebagai berikut:
Label:
Habar banua
25 September 2009
Amuk Hantarukung
SEJARAH AMUK HANTARUKUNG
Bukhari dari Hantarukung (lahir : 1850 di Hantarukung, Simpur, Hulu Sungai Selatan, wafat : 19 September 1899 di Hantarukung, Simpur, Hulu Sungai Selatan). Bukhari adalah salah seorang pejuang Perang Banjar yang memimpin perlawanan rakyat yang disebut Amuk Hantarukung yang terjadi di masa Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari. Ayah Bukhari bernama Manggir dan ibu bernama Bariah kelahiran desa Hantarukung, dalam wilayah Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Bukhari dilahirkan sekitar tahun 1850 dan semasa mudanya mengembara ke Puruk Cahu (Murung Raya, Kalimantan Tengah) mengikuti pamannya Kasim yang menjadi panakawan (asisten) dari Sultan Muhammad Seman. Sejak itu Sultan Muhammad Seman menjadikan Bukhari sebagai panakawan (asisten) Sultan, dan Bukhari ikut berjuang di daerah Puruk Cahu, Kalimantan Tengah.
Bukhari dari Hantarukung (lahir : 1850 di Hantarukung, Simpur, Hulu Sungai Selatan, wafat : 19 September 1899 di Hantarukung, Simpur, Hulu Sungai Selatan). Bukhari adalah salah seorang pejuang Perang Banjar yang memimpin perlawanan rakyat yang disebut Amuk Hantarukung yang terjadi di masa Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari. Ayah Bukhari bernama Manggir dan ibu bernama Bariah kelahiran desa Hantarukung, dalam wilayah Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Bukhari dilahirkan sekitar tahun 1850 dan semasa mudanya mengembara ke Puruk Cahu (Murung Raya, Kalimantan Tengah) mengikuti pamannya Kasim yang menjadi panakawan (asisten) dari Sultan Muhammad Seman. Sejak itu Sultan Muhammad Seman menjadikan Bukhari sebagai panakawan (asisten) Sultan, dan Bukhari ikut berjuang di daerah Puruk Cahu, Kalimantan Tengah.
Label:
Habar banua
21 September 2009
MANFAAT GERAKAN SHALAT BAGI KESEHATAN
Oleh: A s r i
Kualitas iman seseorang dapat diukur dengan komitmennya terhadap penegakan ajaran Islam, baik kaitannya dengan kehidupan pribadi maupun ke-masyarakatan. Salah satu tolok ukur yang dapat dilihat dalam hubungannya dengan hal di atas adalah komitmen penegakan umat Islam terhadap rukun Islam yang ada. Utamanya dalam hal ini adalah shalat.
Kualitas iman seseorang dapat diukur dengan komitmennya terhadap penegakan ajaran Islam, baik kaitannya dengan kehidupan pribadi maupun ke-masyarakatan. Salah satu tolok ukur yang dapat dilihat dalam hubungannya dengan hal di atas adalah komitmen penegakan umat Islam terhadap rukun Islam yang ada. Utamanya dalam hal ini adalah shalat.
Label:
islami
Biografi Guru Sekumpul
Profil Abah Guru
sumber : rifafreedom.wordpress.com/
Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa'ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Label:
islami
20 September 2009
Dalil-Dalil Peringatan Maulid Nabi SAW
Dalil Maulid
Dalil-dalil peringatan Maulid Nabi SAW
Sumber : infokita.net
Dalil-Dalil Peringatan Maulid Nabi SAW
Yang pertama merayakan Maulid Nabi SAW adalah shahibul Maulid sendiri, yaitu Nabi SAW, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim bahwa, ketika ditanya mengapa berpuasa di hari Senin, beliau menjawab, “Itu adalah hari kelahiranku.” Ini nash yang paling nyata yang menunjukkan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah sesuatu yang dibolehkan syara’.
Banyak dalil yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pertama, peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba. Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena
kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi umatnya, yang iman selalu ada di hatinya? — Red.al-Kisah)
Dalil-dalil peringatan Maulid Nabi SAW
Sumber : infokita.net
Dalil-Dalil Peringatan Maulid Nabi SAW
Yang pertama merayakan Maulid Nabi SAW adalah shahibul Maulid sendiri, yaitu Nabi SAW, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim bahwa, ketika ditanya mengapa berpuasa di hari Senin, beliau menjawab, “Itu adalah hari kelahiranku.” Ini nash yang paling nyata yang menunjukkan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah sesuatu yang dibolehkan syara’.
Banyak dalil yang bisa kita jadikan sebagai dasar untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pertama, peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba. Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena
kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi umatnya, yang iman selalu ada di hatinya? — Red.al-Kisah)
Langganan:
Postingan (Atom)